Tersesat di Kuala Lumpur (bagian Kedua)

Hari pertama perjalanan, saya tiba di Bandara Kuala Lumpur International Airport 2 yang biasa disingkat menjadi KLIA2. Bandara ini sepertinya adalah markas besar dari Air Asia, karena banyak sekali skybridge atau jet bridge yang menghubungkan ruang di bandara dengan pesawat milik maskapai yang dimiliki oleh Pakde Tony Fernandes ini.

Masih di dalam Airport

Hal pertama yang saya lakukan adalah keluar dari pesawat, menyalakan wifi agar bisa terhubung dengan internet. Biasa, anak muda jaman sekarang pasti butuh internet untuk sekedar mengabarkan bahwa dia sudah sampe di tujuan dengan selamat, atau update status. Untuk itu, saya mencoba terhubung dengan wifi gratis di KLIA2 yang bernama Airport Wifi. Untuk dapat menggunakan Airport Wifi ini, harus login dengan menggunakan akun media sosial, seperti Facebook atau Twitter. Jadi jangan kuatir, cukup login dan bisa terhubung dengan kecepatan akses internet yang cukup kencang.

Di sepanjang koridor, terdapat beberapa toilet yang dapat digunakan untuk sekedar merapikan diri atau membuang hajat yang tertunda selama di pesawat. Toiletnya sangat bersih dan kering, jika dibandingkan dengan toilet-toilet di Indonesia. aah…. Di luar toilet, terdapat keran air minum yang dapat digunakan untuk minum langsung atau mengisi ulang botol minuman yang dibawa. Saya segera mengisi botol minuman saya. Maklumlah barang gratisan siapa yang nggak mau.

Oh iya, sebelum turun ke bagian Imigrasi, saya menemukan dua buah konter hp yang menawarkan kartu perdana dari dua operator yang berbeda, Digi dan Maxis. Semacam Indosat dan Telkomsel kali yaa? warnanya mirip siih.. Maxis menawarkan paket yang menarik hati. Hanya dengan RM60,00 maka pelanggan dapat total 12GB dan 100 menit telp ke sesama, RM50,00 untuk 5GB, dan RM30,00 untuk 3GB. Saya sih, nggak beli kartu perdana, karena dapat pinjeman kartu lokal Malaysia yang cukup buat whatsappan….:D

Seorang calon pelanggan bingung, make Digi ato Maxis?

Sesampainya di imigrasi, bersiaplah untuk mengantri. Jika saya seorang warga negara Malaysia, maka saya tinggal mengantri di sebelah kanan,tempat warga negara lokal. Tetapi jika saya adalah warga negara asing, maka tinggal belok kiri, menuju ke arah Foreign passport. Tipsnya adalah:

1. Mengantrilah di barisan yang memiliki antrian paling pendek.
2. Jangan menyerobot, apalagi menyeruput teh.
3. Letakkan tas anda, jika memiliki berat yang cukup bikin capek.
4. Siapkanlah passport anda.
5. Mengantrilah yang rapi. Jaga nama baik negara anda. lepas topi dan kacamata anda, serta sarung tangan jika ada.
6. Yang paling penting, Pilih Petugas Imigrasi Perempuan. Ini membantu anda mengurangi jetlag setelah naik pesawat mempercepat proses tanpa pertanyaan yang banyak. Sudah saya coba beberapa kali…

Setelah itu, baru deh keluar dari Imigrasi, dan menyesuaikan dengan itinerary yang sayangnya saat itu saya tidak secara detail.

Mau Keluar Airport

KLIA2 Airport memiliki banyak fasilitas yang hampir setara dengan Mall. Sebenarnya ada Mall sih di KLIA2, namanya Gateway@KLIA2. Semacam mall gerbang masuk ke KLIA2. KLIA2 ya baru masuk setelah kamu melewati tulisan KLIA2 warna merah, baru deh masuk ke dalam airport.

Enaknya di bagian lain dari KLIA2 ini, atau Gateway@KLIA2 ini adalah ada banyak toko dan warung makanan. Bahkan bank juga ada, kalo mau nuker uang. Ratenya lumayan siih, lumayan ga tau maksudnya… :p. Cocok banget kalo misalnya mau beli sesuatu sebelum balik ke negara asal.

Ada beberapa cara yang dapat ditempuh dari KLIA2 menuju ke KL Sentral. Yang paling mahal dan paling cepat adalah via KLIA Ekspress.

Tiket perjalanan express train ini sebesar RM55,00 atau setara dengan 170 ribu Rupiah. Lumayan mahal bagi kantong saya, namun sesuai dengan harganya, karena bisa menempuh KL Sentral ke KLIA2 hanya dalam waktu 39 menit. Harga tiket KLIA Ekspress ini bisa lebih murah jika melakukan pemesanan tiket secara online melalui situs atau membeli via self Kiosk. Diskon yang diberikan adalah sebesar 10%. Selain itu, pembelian tiket return atau bahasa kerennya PP, akan mendapatkan harga RM100, lebih murah 10 ringgit jika beli ketengan… Untuk membeli via online, dapat mengunjungi alamat ini: kliaekpress.com

ps: Jika ingin merasakan kereta ini, tanpa membayar mahal,maka bisa mencoba berjalan-jalan ke KLIA dengan naik kereta KLIA Express ini. rasanya sama kok, dengan harga yang lebih murah, yaitu cuma RM2,00 sekali jalan.

Cara yang murah adalah dengan naik bus. Saya naik bus Aerobus yang dapat dibeli di KLIA2 langsung, atau melakukan pembelian via online. Pembelian via online lebih murah 18% ketimbang pembelian langsung di loket. Harga di loket RM12, maka harga beli tiket di Online adalah RM9-10 untuk tiket dewasa. Perjalanan memakan waktu selama kurang lebih 1 jam, belum jika terkena macet. Bis hanya akan menuju ke petaling jaya, klang, KL Sentral, dan genting highlands. Bisnya hampir sama kayak naik bis antar kota kalo di Indonesia, dengan konfigurasi seat 2-2 dengan AC. Pemesanan online bisa dilakukan di aerobus.my

Sampe di KL Sentral

Jika naik bus, maka ketika sampe di KL akan berada di lantai paling dasar. Turun dari bus akan terlihat sebuah eskaltor yang tinggi yang akan mengarah pada stasiun KL Sentral. Tinggal ikuti saja jalan tersebut. untuk menuju ke tempat yang Anda inginkan.

Sayangnya, pada saat itu saya ketemu orang Indonesia yang menyarankan saya untuk naik Monorail. Kalo naik monorail, bisa liat jalan. lebih enak dibandingkan naik MRT yang nggak keliatan jalannya. Jadi tau dan nggak kesasar. Karena saya menghormati beliau (karena sudah sepuh di Malaysia) jadi saya setuju untuk mengikuti beliau sesuai saran. Keluar lewat jalur tidak pada tempatnya, saya diarahkan ke stasiun monorail. Tapi, akhirnya saya nggak naik monorail. hehehe.

Pelajaran penting adalah, hormati orang tua. hahaha.. :D

di area stasiun, kita bisa membeli tiket MRT yang berupa koin. Cara belinya pun cukup mudah, tinggal ikutin sesuai layar. Nanti akan ada panduan berapa yang harus dibayar. Perlu diingat, belilah tiket/token kereta di stasiun yang akan kamu masuki. Jangan beli tiket/token di stasiun A tapi kita naik di stasiun B. harganya beda booo…. :D

Heading to Backhome Kuala Lumpur Hostel

Dari stasiun KL Sentral, saya menuju ke platform yang mengarahkan saya ke Stasiun Masjid Jamek, karena saya akan menginap di BackhomeKL yang lokasinya sangat strategis (Backhome Kuala Lumpur, 30, Jalan Tun H S Lee, City Centre, Kuala Lumpur, Malaysia, 50100) . Meskipun hanya berupa hostel, tapi saya rasa cukup untuk dapat tinggal di tempat ini. Harga per malam sekitar 150 ribu untuk satu malam per orang. Kalo sendirian sih, cukup murah. tapi jika untuk berdua atau keluarga, sepertinya lebih baik menginap di hotel. Dari KL Sentral ke Stasiun Masjid Jamek hanya merogoh kocek sebesar RM1,60. Sementara karena kesalahan saya, saya beli token seharga RM3,60. hahaha… Dari Stasiun Masjid Jamek, hanya perlu berjalan kaki 5 menit untuk menuju Backhome KL hostel. Dan saya sempat salah belok sodara-sodara, ke area yang banyak orang indianya…

sepertinya ini di blok sebelah backhomeKL.

Fasilitas yang disediakan oleh Backhome KL ini antara lain: kamar yang berisi 6 kasur yang dapat diisi oleh 6 orang berbeda, entah itu laki, perempuan, atau hode, kamar mandi bersama yang dipisahkan antara laki dan perempuan yang berupa shower dengan air panas, serta dapur yang berisi water dispenser dan microwave tanpa adanya kompor.

Tips: Jika anda membawa mie instant dari Indonesia untuk 
menghemat pengeluaran, maka bisa memanfaatkan microwave 
untuk memasak mie. Caranya cukup sederhana. Tinggal 
masukkan air panas dari dispenser dan mie ke dalam mangkok porselen atau yang dapat dipake di microwave, masukkan ke 
dalam microwave, set selama 2 menit atau sesuai selera. 
Setelah empuk,  baru tambahkan bumbu dan siap disajikan.

Karena lokasi Backhome KL yang sangat strategis ini, maka saya bisa langsung jalan-jalan ke beberapa landmark Kuala Lumpur yang cukup terkenal. Antara lain Masjid Jamek, Merdeka Square (Dataran Merdeka) Kuala Lumpur yang ada tulisan I love KL, Central Market, dan Petaling Street dalam satu malam! Bahkan saya hanya perlu keluar dari hostel dan berjalan di blok satunya untuk dapat melihat Menara Kuala Lumpur. Selain itu, dekat dengan masjid yang menyediakan banyak makanan halal, serta beberapa warung muslim.

 

Sekian, dan nanti lanjut lagi yaaak… :D

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top
x  Powerful Protection for WordPress, from Shield Security
This Site Is Protected By
Shield Security